Selasa, 08 Februari 2011

[RF] Babies Movie (Story About 4 Babies Around The World)

Mari kita berjalan - jalan ke Namibia, Mongolia, Jepang, dan California untuk berkenalan dengan ke empat bayi lucu bernama Ponijao, Bayar, Mari, dan Hattie.


Film yang dirilis tahun 2010, produksi A Focus Feature ini dikemas seperti film dokumenternya Discovery Channel, dll. Walaupun nyaris tanpa dialog karena pemeran utama dalam film adalah keempat bayi yang baru berusia 7-13 bulan, film yang berdurasi 1 jam-19 menit sama sekali tidak membosankan. Kita akan dibuat tertawa karena aksi lucu dan mengejutkan dari keempat anak bayi ini, karena mereka dibesarkan dalam kondisi budaya, pola hidup, pola asuh, dan keadaan ekonomi keluarga yang berbeda - beda.
Film Babies tidak memiliki script dan alur cerita yang dibuat oleh penulis skenario seperti pada film umumnya.
Plot ceritanya murni ditunjukkan dari perkembangan bayi dari fase belajar mengangkat kepala hingga berjalan. Bayi secara natural akan belajar untuk merespon dan mengenali lingkungan sekitarnya.

Fase - fase perkembangan yang ditunjukkan bayi (sumber : InfoAnak.com)
4 bulan (memasukkan tangan ke mulut, tengkurap, tertawa)
5 bulan (menggulingkan badan, membedakan suara)
6 bulan (bertopang pada kedua tangan, memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya, menoleh)
7 bulan (membalikkan badan, bermain dengan tangan dan kaki, mulai mengoceh)
8 bulan (belajar duduk, memperhatikan gerak gerik orang terrtarik pada bayangan sendiri dalam cermin)
9 bulan (merayap, dapat berdiri tegak bila dipegang, main cilukba)
10 bulan (berayun pada tangan dan lutut, belajar berdiri sambil berpegangan menjepit benda dengan kedua jari tangan)
11 bulan (merangkak, belajar berjalan ke samping atau rambatanBerjalan bila kedua tangan dipegang)
12 bulan (berjalan sendiri, bermain kejar-kejaran, dapat mengerjakan tugas-tugas sederhana)

Dalam menjalani fase perkembangan itu, setiap 4 anak bayi itu memiliki perilaku yang berbeda - beda karena dibesarkan dalam kondisi keluarga dan lingkungan yang sangat berbeda.
 Hattie, tinggal di metropolitan San Fransisco. Ayah ibunya sangat protektif menjaga keselamatan dan kesehatannya. Ibunya dengan telaten selalu memberinya makanan bergizi lengkap dan susu formula. Perkembangan intelegensi dan motorik Hattie juga diperhatikan dengan baik, mulai dari play group hingga ikut kursus berenang untuk bayi. Hattie juga terbiasa dengan teknologi karena ayahnya bekerja di bidang multimedia. Kadang - kadang Hattie ikut mengutak - atik komputer saat ayahnya sedang bekerja. Dia juga pernah memberantakkan file - file cd ayahnya.


Tidak berbeda jauh dengan Hattie, Mari, juga besar di Shibuya, Tokyo yang sarat dengan peradaban modern dan suasana kota yang bising. Mari adalah anak tunggal. Mari tak mudah putus asa. Walau sering nangis dan ngambek kalau nggak berhasil menangkap mainannya atau apapun, tapi akan terus dia ulangi sampai berhasil.
Kita meluncur ke Namibia. Lingkungan tempat tinggal Ponijao, SANGAT JAUH BERBEDA dengan Hattie dan Mari. Bayi perempuan berkulit hitam ini, tinggal perkampungan yang masih sangat primitif di  bersama orang tua, dan 8 kakaknya. Di saat Hattie dan Mari dalam fase memasukkan benda kedalam mulut, seperti mainan plastik, kue kering, dll , Ponijao memasukkan beras yang berceceran di tanah ke dalam mulutnya, bahkan sampai makan tanah sekalipun. Tapi ibu Ponijao tidak risau karena mereka tidak mengenal tanah itu kotor. Mainan Ponijao juga bukan mainan anak2 yang sering kita lihat pada umumnya. Ponijao dan kakaknya bermain dengan menggunakan tulang belulang binatang yang sudah kering. Ponijao suka menangkap lalat - lalat dan menjadikannya mainan. Kalau makan juga tidak disuapi. Dia akan menuju sebuiah baskom kayu besar dan makan pakai tangan sampe belepotan wajahnya bersama 8 orang kakaknya.
Pergi sedikit lebih jauh ke Mongolia, kita menemukan sebuah keluarga peternak sapi yang tinggal sendirian di tengah savana. Disana ada anak lucu yang suka banget sama kucing. Bayar, anak kedua. Kakaknya, Degi, umurnya tak terlalu berbeda jauh dengannya, sehingga sering iri. Degi pernah membawa kereta dorong dan Bayar di dalamnya ketengah - tengah kerumuman sapi di lapangan depan rumah. Degi juga sering membuat Bayar menangis, tapi Bayar ini langsung cepat tertawa lagi. Bayar juga dibiarkan hidup mandiri oleh orang tuanya. Dia sering merangkak sendirian ke kandang sapi. Untungnya sapi - sapi itu tidak pernah menginjak atau menyakitinya.

Masih banyak lagi kejadian - kejadian lucu yang dialami keempat bayi ini yang terlalu panjang untuk diceritakan. Beberapa kejadian yang sama dibandingkan. Setelah menonton film ini, kita jadi bisa menyadari kalau pembentukan karakter setiap anak bisa begitu berbeda karena pola asuh dan lingkungan di sekitarnya.

Cocok untuk ditonton oleh pasangan yang akan memiliki anak, ditonton bersama keluarga, para psikolog anak, guru TK dan Playgroup, dan siapapun dari kalian yang cinta sama anak kecil.














source.
http://filminfocus.com/babies

Senin, 07 Februari 2011

Pentingnya Minum Air Putih

Jaga kesehatan dgnTerapi Air Putih! Tepat Waktu Minum Air Putih akan Memaksimalkan Efektivitas pada Tubuh Manusia.

* 2 Gelas Air Setelah Bangun Tidur akan Membantu Mengaktifkan Organ2 Internal.
* 1 Gelas Air - 30 Menit Sebelum Makan untuk Membantu Fungsi Pencernaan & Ginjal.
* 1 Gelas Air - Sebelum Mandi Membantu Menurunkan Tekanan Darah.
* 1 Gelas Air - Sebelum Tidur untuk Menghindari Stroke atau Serangan Jantung.

Infokan Tips ini smg bermanfaat bagi org2 yg qta kasihi.

credit : Nining Heriyanti. / originally (artikel kesehatan)

The Real Meaning Of Success (Story 1)

An intellect student from Semarang was on flight to Jakarta.
A middle aged woman sat beside him.
He greeted the woman, and then they had a light chit-chat.
He asked to the woman, "Why do you go to Jakarta, Mam?"
She answered kindly , "Oh, I have connecting flight from Jakarta to Singapore, visit my second son there."
"Waw, your son is encouraging."
He thought deeply for a moment.

Because he was too curious with that woman's son, he continued to ask.
"Your second son in Singapore, does he has brothers? How 'bout them?"
"Uh.. My third child is a doctor in Malang.
The fourth is horticulturist in Lampung.
The fifth is an architect in Jakarta.
The sixth is a branch manager at a bank in Solo.
The seventh is a lecturer in Semarang."

He was so startled and amazed. "This woman is so extravagant. She brought up her second children until the seventh well."

"And how about your first child, Mam?"
She breathed deeply and smiled "My first son is a farmer in Jogja. His rice field isn't large."
"Mam, I am really sorry. Maybe you're feeling not good because your seven children are highly educated and having great jobs, but your first son's just a farmer." He immediately asked for apologize.

With wide smile, she answered.
"Ha ha. Not like that. I exactly proud of my first son the most. Because he is the one who has financed his seven little brothers' study, with his farming profit."

Today Lesson.
Open your eyes...
 
your heart...
 
your mind...
 
your point of view...
  

because we can't make summary before read "the book" completely. 

Sukses yang sesungguhnya adalah wkt kita berhasil mensukseskan org lain..




credit : B!R / originally (anonymous)